Sunday, February 14, 2016

yang Selalu Membuatku Merasa Rindu

Hari ke Lima Belas. Surat ke Tujuh.

Hai. Maaf aku baru saja bisa menulis surat untukmu, Indonesia. 2 hari yang lalu aku disibukkan oleh rutinitas anak kelas 3 SMA yang berada di ujung masa-masa putih abu-abuku. Sehingga, saat aku dirumah, aku sudah berada di waktu lebih dari 6 petang. Sekali lagi, maaf.

Untuk : yang tercinta, Indonesia. Tanah Airku.

Apa kabar, Indonesia? Kuharap dirimu tak pernah lelah melihat fenomena di negeri ini. 17 tahun sudah aku mengenalmu. 17 tahun ini aku berdiri di atas bumi pertiwi; Indonesia. Dan ku sadari aku belum bisa memberi sesuatu yang bisa mengharumkan namamu di luar sana. Maafkan aku, Indonesia. Aku lahir dan besar di Indonesia. Namamu sudah tertera di surat kelahiranku sejak hari dimana aku hadir di dunia ini. Indonesia menjadi hal terpenting di dalam hidupku, identitasku dan pastinya menjadi tempat kemana aku pulang.

Kemanapun dan sejauh apapun aku pergi di negeri orang nanti, kau selalu menjadi tempat terbaik untuk kembali pulang. Dan setiap orang yang bertanya kepadaku tentang dari mana asalku, aku akan menjawab, "Saya dari Indonesia."
 Karena kau memberiku sebuah perasaan sangat ingin bertemu, yang biasanya orang sebut dengan Kerinduan. Kata seorang guru geografi yang ku kenal, dirimu selalu saja di katakan sebuah negara berkembang. Lalu kapan Indonesia menjadi negara maju? Semoga saat masa ku nanti, kau akan berubah menjadi negara maju. Agar anak-anak dimasa depan nanti mengenal Indonesia sebagai negara maju di Asia Tenggara.

Bagiku, Indonesia memiliki banyak sekali pemandangan yang bisa membuat kita lupa akan kronisnya penyakit yang diidap oleh negeri ini. Sekarang, dirimu sebenarnya sedang sakit parah. Banyak kekacauan yang datang silih berganti seiring perjuanganmu untuk tetap bertahan. Apa selamanya kau akan terus begini? Tidak! Tidak selamanya kau akan seperti ini, Indonesia. Ini tugasku sebagai generasi muda yang akan bertanggung jawab di masa depanmu. Jika ada orang pintar di negeri ini, hargai mereka. Hargai setiap pikiran mereka yang ditujukan untuk merubahmu, Indonesia. Aku hanya ingin kau tau, Namamu begitu besar diluar sana. Banyak orang asing yang ingin mengunjungi tempat-tempat wisata yang kau miliki.

Apapun yang terjadi, kau akan tetap menjadi sesuatu yang membuatku ingin segera pulang. Kaulah yang ku sebut kampung halamanku. Kau sudah melihatku tumbuh hingga sekarang, 17 tahun.
Lalu, bolehkah kau kusebut sebagai sesuatu yang membuatku merasa rindu?

Dari : Megan. yang ingin suatu saat nanti berkeliling Indonesia!

No comments:

Post a Comment