Monday, February 8, 2016

Teruntuk Lampion

Hari ke Sembilan. Surat ke Lima.

Selamat Tahun Baru Cina! Gong Xi Fat Choi!

Sapaan itu sangat marak di ucapkan oleh orang-orang di social media dan televisi. Di Solo, tepatnya di Pasar Gede, ada lampion-lampion yang digantung di sepanjang jalan menuju Pasar Gede. Banyak orang yang merasakan euforia Imlek dengan berfoto ria di Pasar Gede. Kebiasaan setiap Imlek itu menjadi rutinitas tahunan di Kotaku. Solo. Aku jadi teringat akan beberapa tahun yang lalu, aku pernah kesana bersama seseorang. Di siang hari yang lumayan terik, dengan berkendara sepeda motornya, aku dan dia berkeliling kota kesayangan kami berdua, Solo. Melihat lampion merah, ada pula lampion biru yang tergantung di antara pilar-pilar yang berdiri kokoh di pinggir jalan.

"Mau foto disini dulu?" Tanya nya. Aku hanya menggeleng.
"Lebih bagus jika malam. Aku kesini sama teman-temanku saja, nanti malam."
Dia hanya mengangguk. Paham dengan apa yang ku maksud. Aku tahu pasti hatinya kecewa karena aku tak mau berfoto disana. Tapi mau bagaimana lagi?

Tahun ini, aku tak berkunjung kesana. Aku tak sempat berfoto-foto ria. Teramat banyak pasangan-pasangan muda yang saling bergandengan dan kemudian berfoto bersama. Sambil cekikikan mereka melihat hasil foto miliknya. Sepertinya mereka bahagia. Begitu kata hati kecilku. Andaikan saja saat itu aku mau berfoto dengannya, mungkin sekarang aku ada kenangan berfoto disana. Bersamanya.

Mungkin tahun depan, aku akan kesana. Bersama orang yang berbeda. Bersama pendatang baru di hidupku. Joey adalah jawabnya.

Teruntuk : Lampion di Pasar Gede
Dari Megan, yang tahun ini tidak kesana.

No comments:

Post a Comment