Tuesday, February 23, 2016

Laki-Laki dalam Perlombaan

Hari ke Dua Puluh Empat. Surat ke Lima Belas.

Buat : Laki-laki yang kutemui ketika Lomba.

Hai? Apa kabarmu? Tak terasa, ternyata sudah 1 tahun berlalu sejak kita bertemu dihari itu. Saat itu, aku sedang mengikuti olimpiade yang diselenggarakan oleh Diknas Kotaku. Aku tak menyangka aku bertemu dengan dia, untuk yang ke sekian kali. Aku sama sekali tak tahu namanya. Tapi, aku mengenali wajahnya yang tak asing bagiku. Baru ku ingat, ternyata aku sudah pernah bertemu dia sebelumnya di lomba yang sudah lama ku ikuti. Dengan jas hitam almamater yang dikenakannya, dia duduk di lantai sekolahan yang menjadi tempat eksekusi soal-soal olimpiade. Lewat itulah aku dapat mengenalinya. Aku pun menggunakan jas almamater sekolahku yang menjadi identitasku di olimpiade. Tak kusangka, dia juga sempat menatapku disaat aku memasang raut muka kaget. Kuharap dia juga mempunyai pikiran yang sama denganku.

Aku tahu dari mana asal sekolahmu. Tapi, aku rasa agak gila jika tiba-tiba aku datang memperkenalkan diriku, bicara bahwa aku pernah mengenalimu di olimpiade. Gila? Tidak. Aku tidak mungkin melakukan itu. Mungkin itu semua hanya kebetulan yang Tuhan berikan kepada umatnya.  Kau dan aku sama-sama memperjuangkan nama sekolah dengan mengikuti olimpiade ekonomi. Tempat duduk kita tak jauh. Aku ingat, ditengah-tengah aku mengerjakan soal olimpiade satu per satu, aku sempat memerhatikan dirimu sedang mengerjakan soal juga. Walaupun hanya sebatas melihat punggungmu saja, itu sudah cukup membuatku senang. Bukannya cinta, namun aku hanya ingin mengenalmu lebih jauh.

Hari ini, mungkin kau juga sedang berjuang mempersiapkan Ujian Nasional yang sebentar lagi datang, kuharap kau mendapatkan apa yang kau mau. Aku yakin kita pasti seumuran. Sekolahmu dan sekolahku berada di satu wilayah, jadi, sebenarnya kita merupakan lawan untuk memperebutkan rangking antar sekolah. Tapi, itu tak membuatku ingin berhenti untuk mengenalmu. Terkadang suatu kebetulan yang Tuhan berikan, mampu merubah keadaan yang tak mampu kita ubah sendiri.
Entah dimana kau berada sekarang, ku harap kau baik-baik saja. Beberapa bulan lagi kita masuk ke bangku perkuliahan, mungkinkah kita akan bertemu lagi?

Salam kenal,
Dari Megan, yang saat olimpiade ekonomi, satu ruangan denganmu.

No comments:

Post a Comment