Monday, April 6, 2015

Penghujung Desember

Hari ke Delapan Belas. Surat ke Empat.

Teruntuk : Laki-laki yang kutemui di penghujung bulan Desember.

selamat malam April.
Mungkin kau tidak terlalu dekat dengan Desember. Desember adalah anak terakhir dari 12 bulan dalam 1 tahun. sedangkan kau (re : April) adalah ke 4. kau adalah kakak, April. Tapi, di tahun 2014 kemarin, tepatnya bulan Desember. Aku bertemu dengannya. Seseorang yang bagiku sangat asing.
Aku bertemu dengannya di sebuah malam yang dingin dan melelahkan.

Saat itu aku menjadi salah seorang panitia di acara sekolah. Anak sibuk. Anak malam. Begitu ungkapan yang sering ku dengar dari lontaran bibir Ibu tentang diriku di akhir tahun 2014. Tapi aku nekat saja, aku peduli dengan acara itu. bersama teman-teman, aku mengadakan diskusi di sekolahku hingga pukul 9 malam.

Ada seorang laki-laki yang tak kukenal. Baru kali ini aku bertemu.
Dibawah siraman lampu sekolah yang remang, aku menyapa : "Hai." yang kusapa hanya menjawab dengan senyuman tak jelas. Mungkin karena tak ada cahaya, aku tak bisa melihat senyumannya.

Joey. Itulah namanya. Nama yang asing bagiku. Aku tak pernah mengira bila ada seorang laki-laki yang bernama Joey. Namun, Tuhan membebaskan aku dari kebutaan sosial yang mengira tidak ada nama itu di seorang lelaki dengan cara yang manis; mempertemukan aku dengannya.
Kupikir aku menyukai nya sejak itu. sejak Desember.

Desember, mungkin kau adalah anak terakhir di 1 tahun. Tapi, kau membawakan sebuah cerita baru bagiku; perempuan yang tidak mengira ada seorang laki-laki yang bernama Joey.

Untuk Joey. Aku mencintaimu.

dari Megan,
perempuan yang terpaut jarak 30 km darimu.

No comments:

Post a Comment