Friday, March 20, 2015

Jatuh. Cinta.

Hari pertama. Surat pertama

Teruntuk : 1 Agustus, 2 tahun yang lalu.

gemuruh lambung kosong karena tak diisi dari pagi seakan-akan lenyap dengan ledakan tawa khas anak kelas 1 SMA. Ini kenangan saat aku memulai perjalanan di jenjang yang ku dapat setelah melahap soal-soal Ujian Nasional. Ini bulan puasa. Kali ini teman sekelasku seperti sekumpulan lebah yang menyerbu sebuah rumah makan untuk berbuka puasa bersama. Dia juga datang.

Dia adalah temanku. Sebenarnya.
Setelah melahap habis hidangan yang kami pesan, meluncurlah aku dan teman-temanku ke sebuah stadion di tengah kota untuk menyulut kembang api. Lagi-lagi dia ikut.
Candaan khas anak-anak kemarin sore seperti menggelegar di antara partikel jalan raya. Kini aku berboncengan dengan dia. Serasa ada kehangatan menjulur dari tanganku yang memegangi jaketnya menuju ke hatiku. Hati; dimana cinta akan tumbuh begitu saja.

Aku benar-benar ingat saat kau (baca: dia) melarangku untuk berboncengan dengan teman laki-laki ku yang lain.
"Udah, sama aku aja."

Malam itu, awal Agustus yang manis.

Tuhan, apakah ini yang disebut cinta?
Apakah aku mencintai orang lain walaupun aku sudah memiliki hati yang lain?

Dosakah?

 Dari Megan,
yang selalu menunggu kesempatan datang untuk yang kedua kalinya.

No comments:

Post a Comment